Sabtu, 26 Maret 2011

Tak ada yang sia-sia dan tak ada yang kebetulan

masih gw copy dari tuliannya Edi Kurniawan kaya tulisan2 terdahulu (BTW gw ga kreatip yah,,gw paham),,makanya gw copy tulisan yg buat gw KEREN untuk disadur di blog ini, sambil gw belajar nulis dikit2

-------------------------------------------------------------------------------------------------

(dari hati untuk sebah inspirasi)

Beranjak dari berbagai peristiwa yang telah kita alami, seringkali kita akan menemukan suatu hal yang menurut kita adalah suatu yang sia-sia dan kebetulan tapi sadarkah kita, semua sudah tergaris dalam lauz mahfudz sana (betul ndak tu ya…penulisannya).

Kita tercipta ke dunia nukanlah karena sebuah kesia-siaan , namun jauh dari itu semua , kita tercipta karena kita adalah petarung sejati yang memenangi pertarungan hebat dan itu semua dengan penuh perhitungan yang sangat matang oelh Sang Pencipta.

Sebelum kita beranjak kepembahasan selanjutnya perlu kita tegaskan disini “kesia-siaan akan tiada setelah kita berusaha semaksimal mungkin”.

So…..lanjut…..begitu juga halnya dalam sebuah kebetulan. Tak ada yang kebetulan di dunia ini. Kita terlahir, anak-anak, remaja, dewasa, punya pasangan hidup, punya keturunan, dan kembali menghadapnya bukanlah semua itu rentetean episode kebetulan , namun itu semua adalah sebuah episode yang telah dirancang dengan sangat sempurna dan tertata dengan rapi tanpa cacat oleh Sang Sutradara itu, ALLAH swt.

Nah, sekarang, koq masih ada yang tidak kita sukai, kan sudah saya rancang sendiri dengan sempurna tanpa cacat ??? kata siapa ??? kita ???

Lebih tau mana kita dengan diri kita dari pada yang menciptakan kita. Lebih paham mana kita dengan apa yang kita rasa dari pada yang menciptakankan perasaan itu sendiri, atau lebih paham mana kita dengan sebuah cinta dibanding dengan yang maha pengasih dan penyayang itu.

Dari itu lah kita masih banyak berfikir, loh koq rasanya sia-sia saja apa yang telah ku usahakan, padahal rasanya saya sudah optimalloh. Lain hal lagi jika kita melihat orang yang lebih dari kita , ha…muncullah celetupan ini, ha…kebetulan saja nasibnya lebih baik,,, tidak kawan, buang semua prasangka itu.

Kita tercipta dari sebuah ketiadaan menjadi seorang sosok pencari asa demi sebuah harapan dan cita-cita yang menggelayut disegenap jiwa , fikiran dan perasaan menuju sebuah kebahagiaan